"Terima Kasih Atas Kunjungannya Semoga Bermanfaat


Kamis, 30 September 2010

Penduduk Masyarakat dan Kebudayan

Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbukan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya.

Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan,baik kebudayaan rokhaniah maupun kebudayaan kebendaan.

A. PERTUMBUHAN PENDUDUK
    
    Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya.
    Misal: Dengan bertambahnya penduduk berarti harus bertamabh pula persedian bahan makanan,perumahan,kesempatan kerja,jumlah gedung sekolah dan sebagainya.

Penambahan atau pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demogarafi sebagai berikut :

1. Kematian ( Mortalitas )
2. Kelahiran ( Fertilitas )
3. Migrasi

Di dalam Pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate.Tingkat/rate adalah kejadian peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan

1. Kematian
    Kematian adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan.

Ada beberapa tingkat kematian,akan tetapi disini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja,yaitu:
a. Tingkat Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR)
    Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.


b. Tingkat Kematain Khusus
    Karena tingkat kematian itu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Umpama laki-laki berusia 85 tahun mampunyai kemungkinan lebih besar untuk mati dari pada laki-laki umur 25 tahun.Orang laki-laki yang berada di medan perang lebih besar kemungkinan untuk mati dari pada istri mereka yang berada dirumah.

2. Fertilitas ( Kelahiran Hidup ) 
    Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.Yang dimaksud denagn lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan misalnya : bernafas, bergerak, berteriak/menangis, ada denyutan jantung dan sebagainya,

3. Migrasi
    Migrasi adalah merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan.Sebagai akibat dan keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.

     Langkah-langkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan (areal) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu faktor-faktor sebagai berikut:
- persediaan sumber alam
- lingkungan sosial budaya
- potensi ekonomi
- alat masa depan


B. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN


     A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

     1. Zaman Batu samapi Zaman Logam

        Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris,ternyata bahwa
        zaman batu itupun terbagi dalam:
        - Zaman batu tua
        - Zaman batu muda
        
        Alat-alat batu pada zaman batu tua,baik bentuk ataupun permukaan 
        peralatan masih kasar-kasar,  misalnya kapak genggam.

       Zaman batu muda benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan 
       manusia. Pada zaman ini mereka mulai hidup menetap, membuat rumah, 
       membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan berternak
       untuk memenuhi kebutuhan hidup.

       Suatu hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini,ialah 
       kenyataan yang jelas bahwa
       Indonesia sebelum zaman hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi 
       derajatnya,dan zaman tersebut
       dasarnya penting sekali untuk perkembnagan sejarah indonesia selanjutnya.


       B. KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM 

       1. Kebudayaan Hindu dan Budha

           Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau
           Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.

          Hindu yang berasal dari India itu berlangsung luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5,
          ajaran Budha atau Budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa.
          Baik penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang 
          bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir
          maupun seni sastra.

      2. Kebudayaan Islam

          Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, 
          oleh para pemuka pemuka Islam yang disebut Wali Songo. Titik sentral penyebaran
          agama islam pada abad itu berada di pulau jawa.
         
         Pada abad ke-15, ketika kejayaan maritim majapahit mulai surut, berkembanglah     
         negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan
         Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud 
         adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra,
         negara Banten di  jawa Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah, negara
         Goa di sulawesi selatan. Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
         dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota
         pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut ajaran Islam.


   C. KEBUDAYAAN BARAT

       Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat.Dalam kurun waktu , di kota-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial.
       1. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh
       2. Lapisan sosial kaum pegawai

       Dalam kesempatan temu lmiah budaya di Pulau, Sulawesi Tengah, pada tanggal 24 Desember 1984, Prof Dr.A. Mattulada meneilai kebudayaan Indonesia kontemporer yang tumbuh dari kebudayaan asli Nusantara, Hindu, Islam dan kebudayaan modern (Eopa-Amerika ) yag berbeda-beda konfigurasinya,sekarang dipahami sebagai kebudayaan Bhineka Tunggal Ika. 

      Kebudayaan dan Kepribadian 
       
       Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.

     
      Contoh : Di indonesia pada umumnya, apabila seorang wanita hamil tidak mempunyai suami, ia adalah profil seseorang yang telah melanggar adat/kebisaaan suatu keluarga, masyarakat dan bangsa pada umumnya. Budaya/adat istiadat kelaurga, masyarakat dan bangsa Indonesia yang berakar dari ajaran agama, tidak membenarkan dan tidak metolelir hal semacam itu. Jika terjadi semacam itu, baik oleh lingkungan keluarga maupun masyarakat, orang itu akan dikucilkan, dicibir, direndahkan harkatnya. Sebab ia telah melanggar adat/kepribadian keluarga dan
masyarakat di sekelilingnya.

      Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah-tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong-royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa yang berada di Republik Indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.



Vivi Anggraini
Sumber : Modul ISD UG





























Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun

Pagi itu melewati kota ini tak pernah terbayangkan sebelumnya, mobil bak yang saya dan kawan-kawan tumpangi lajunya diperlambat agar d...