"Terima Kasih Atas Kunjungannya Semoga Bermanfaat


Minggu, 21 November 2010

PEMUDA DAN SOSIALISASI

1. INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI

Sebelum membicarakan internalisasi belajar dan spesialisasi,baiklah kami kutip sebuah artikel yang dimuat pada harian kompas, hari senin tanggal 11Februari 1985, sebagai berikut :

                      Seminar Tentang Remaja
ANOMI DI KALANGAN REMAJA AKIBAT KEKABURAN NORMA 
                                 Jakarta Kompas

Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma dan hukum,Red) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua.Dalam keadaan demikian, sering kali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
Demikian rangkuman pembicaraan Dekan FISIP-UI Dr. Manasse Malo,dkk.Dalam seminar "Remaja dalam Prospek Perubahan Sosial" di Gedung Sarwahita Komplek UI Rawamangun.
ORIENTASI MENDUA

Orientasi mendua menurut  Dr.Male adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap peer (teman sebaya), apakah itu di lingkungan belajar (sekolah) atau diluar sekolah.
Dengan demikian mereka adalah kelompok potensial yang mudah dipengaruhi media massa, apapun bentuknya.

PERAN MEDIA MASSA

Menurut Zulkarimen Nasution, dewasa ini banyak pilihan isi informasi.Dengan demikian, kesan semakin pesimisnya masyarakat tercermin pada isi media yang beredar.Sementara masa remaja yang merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,ditandai beberapa ciri.Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri.Kedua, kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua.Ketiga, kebutuhan memperoleh akseptabilitas di tengah sesama remaja.

Sebagai jalan keluar ahli komunikasi ini melihat perlunya membekali remaja dengan keterampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan,memilih,menggunakan dan mengevaluasi informasi.Pemecahan lainnya adalah bimbingan orang tua dalam mengkonsumsi media masa.Sedang para komunikataor massa seharusnya tetap memegang teguh tuntunan kode etik dan tanggung jawab sosial.


PERLU DIKEMBANGKAN

Suwarniayati berpendapat, remaja sebagai individu dan masa pancaroba mempunyai penilaian yang belum mendalam terhadap norma,etika dan agama seperti halnya orang dewasa.Dari penelitian yang dilakukan diketahui, pada umumnya responden merasa tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap masalah kenakalan remaja.Mereka menganggap tanggung jawab mengenai masalah kenakalan remaja sepenuhnya berada dipihak yang berwajib.
Sedangkan Kanwil Depdikbud DKI Jakarta Drs.E.Coldenhoff melihat pengembangan sekolah sebagai masyarakat,perlu ditangani secara konprenhensif dan terpadu.

Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa masalah kepemudaan dapat ditinjau dari 2 asumsi yaitu:

1. Penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinu
   yang sambung menyambung tetapi fragmentaris,terpecah-pecah, dan setiap
   fragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.Pemuda dibedakan dari anak dan
   orang tua dan masing-masing fragmen itu mewakili nilai sendiri.
   Dinamika pemuda tidak lebih dari usaha untuk menyesuaikan diri dengan
   pola-pola kelakuan  yang menyimpang  akan dicap sebagai yang
   anolamis,yang tak sewajarnya.

2. Pemuda sebagai suatu subyek dalam hidup,tentulah mempunyai nilai-nilai
   sendiri dalam mendukung dan menggerakan hidup bersama itu.Hal ini hanya
   bisa terjadi apabila tingkah laku pemuda itu sendiri ditinjau sebagai
   interaksi terhadap lingkungannya dalam arti luas .Penafsiran mengenai
   identifikasi pemuda seprti ini disebut sebagai pendekatan ekosferis.

2. PEMUDA DAN IDENTITAS

     Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya.Hal ini dapt dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Proses sosialisai generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri ditengah-tengah kehidupan masyarakat,seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi.

a. Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda 

    Pola dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978.
Pola Dasar  dan Pembinaan dan Penegmbangan Generasi Muda disusun berlandasakan :

1. Landasa idiil                   : Pancasila
2. Landasan Konstitusional   : UUD 1945
3. Landasan stategis           : Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan historis            : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi
                                          Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5. Landasan normatif           : Etika,tata nilai dan tradisi luhur yang hidup
                                          dalam masyarakat


b. Masalah dan Potensi Generasi Muda 


1. Permasalahan Generasi Muda

    Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:

a. Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme dikalangan masyarakat termasuk generasi muda.
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antarra jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab bukan hanya merugikan generasi muda,tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
d. Meningkatkan kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
e. Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda

Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik adalah merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.


2. Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a. Idealisme dan daya kritis .
b. Dinamika dan Kreatifitas.
c. Keberanian mengambil resiko.
d. Optimis dan kegairan semangat.
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni.
f. Terdidik.
g. Keanekaragaman dalam persatuaan dan kesatuan.
h. Patriotisme dan nasionalisme.
i. Sikap kesatria.
j. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.


3. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
A. MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA
B. PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI

                                    Sumber : BUKU ISD UG

 


 
 
















 

 











 




 

Sabtu, 20 November 2010

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

1. PELAPISAN SOSIAL
    
    A. PENGERTIAN
         Masyarakat merupakan satu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil.Sehubungan dengan ini,maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sama.
          Masyarakat tidak dapat dibayngkan yanpa individu,seperti juga individu tidak dapat dibayangkan tanpa adanya masyarakat.
Betapa individu dan masyarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan,bahwa :
a. manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.
b. individu mempengarhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabakan perubahan besar masyarakat.

Setelah itu kita mengerti bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial, marilah kita pelajari apa yang dimaksud dengan Stratifikasi Sosial atau Pelapisan masyarakat.
Istilah Stratifikasi atau Stratification berasal dari kata STRATA atau STARTUM yang berarti LAPISAN.Karena itu Social Stratification sering diterjemahkan dengan Pelapisan Masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan yang sama menurut ukuran masyarakatnya ,dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.

Lebih lengkap lagi batasan yang dikemukan oleh Theodorson dkk.di dalam Dictionary of Sociology, oleh merekan dikatakan serbagi berikut :
Pelapisan masyarakat berarti jenjang dan peranan yang relatif permanen yang terdapat didalam sistem sosial ( dari kelompok kecil sampai kemasyarakat) didalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.
Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida , dimana lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.

       B. PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
 
         Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem sosil masyarakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan. Tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh sistem kebudayaan itu sendiri.

         Didalam organisasi primitif pun dimana belum mengenai tulisan,pelapisan masyarakat itu sudah ada . Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagi berikut :

1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban.
2. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
3. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
4. Adanya orang-orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang yang di luar perlindungan hukum (cutlaw men)
5. Adanya pembagian kerja didalam suku itu sendiri.
6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.

Ekonomi primitif bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif . Apa yang sesungguhnya adalah kelompok ekonomi yang tersusun atas dasar ketergantungan yang timbal balik dan individu-individu yang aktif secara ekonomis, serta bagian-bagian yang lebih kecil daripada suatu kelompok yang memliki sistem perdagangan dan barter satu sama lain.


       C. TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
            
            * Terjadi dengan sendirinya
               
               Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya . Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
 Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada sesuatu strata atau pelapisan adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua,karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka, tanah, seseorang yang memiliki bakat seni atau sakti.

            * Terjadi dengan disengaja

               Sistem pelapisan yang dibentuk dengan sengaja ini dapat kita lihat misalnya didalam organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain. Pendek kata didalam organisasi formal. Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem, ialah :

1.  Sistem Fungsional  : merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat, misalnya saja didalam organisasi perkantoran ada kerja sama antara kepala-kepala seksi dan laim-lain.
2. Sistem Skalar : merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).


          D. PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA

              
Menurut sifatnya, maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :

1. Sitem pelapisan masyarakat yang tertutup
2. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka

         E. BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL

             Bentuk konkrit daripada pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada sementara sarjana yang meninjau bentuk pelapisan masyarakata hanya berdasar salah satu misalnya aspek ekonomi, atau aspek politik saja, tetapi sementara itu ada pula melihatnya melaluli berbagai ukuran secara komprehensif.
Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut :
1. Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class)
2. Masyarakat terdiri dari tiga kelas ialah kelas atas,kelas menengah dan kelas bawah.
3. Sementara itu ada pula sering kita dengar : kelas atas,kelas menengah,kelas menengah kebawah,dan kelas bawah.


2. KESAMAAN DERAJAT 

    Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya seorang itu sebagai anggota masyarakatnya,mempunyai hak dan kewajiban , baik tehadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.Di dalam susunan negara modern hak-hak dan kebebasan -kebebasan asasi manusia itu dilindungi undang-undang dan menjadi hukum positif.Undang-undang tersebut berlaku sama pada setiap orang tanpa kecualinya dalam arti semua orang mempunyai kesamaan derajat dan ini dijamin oleh undang-undang.Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan.
Hak inilah yang dikenal dengan Hak Asasi Manusia.

1. Persamaan Hak
2. Persamaan Derajat di Indonesia


3. ELITE DAN MASSA

     1. ELITE
         Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan , sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak di ikutsertakan. Berbicara masalah elite adalah berbicara masalah pimpinan.

    a. Pengertian

        Sekelompok orang terkemuka dibidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan .
Di dalam suatu lapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kebijaksanaan.Mereka itu mungkin para pejabat,ulama,guru,petani kaya,pedagang kaya,pensiunan dan lain-lain.
Para pemuka pendapat inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakat.

    b. Fungsi Elite dalam memegang Strategi

        Elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa.Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi , berhubungan dengan problem-problem yang
memperlihtakan sifat yang keras, masyarakat lain atau masa depan yang tak tentu.


     2. MASSA

      a. Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokan    
         kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal
         menyerupai crowd, tapi yang secara fundamental berbeda dengannya
         dalam hal-hal yang lain.
     b. Hal-hal yang penting dalam massa
     c. Peranan individu di dalam massa
     d. Masyarakat dan massa
     e. Hakikat dan Perilaku massa
     f. Peranan elite terhadap massa


4. PEMBAGIAN PENDAPAT 

     1. Komponen Pendapatan
     2. Perhitungan Pendapatan
     3. Distribusi Pendapatan
    



sumber : buku ISD UG



 
 
               

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun

Pagi itu melewati kota ini tak pernah terbayangkan sebelumnya, mobil bak yang saya dan kawan-kawan tumpangi lajunya diperlambat agar d...