Kepemimpinan :
Proses mempengaruhi dan memberikan
semangat kepada orang lain untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum dan
kemudian memberikan mereka kekuatan dan kebebasan dalam mencapainnya.
Empat tugas penting yang dilakukan pemimpin bisnis :
- Menerima karyawan yang tepat dan memperbaiki kemampuan mereka secara terus menerus
- Membangun suatu budaya dan struktur organisasi yang mengizinkan pekerja maupun perusahaan untuk meraih potensinya
- Memotivasi pekerja untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi tingkatannya
- Merencanakan ”penyampaian obor” kepada generasi kepemimpinan yang berikut
Menerima Karyawan yang Tepat
Untuk menghindari kesalahan penerimaan
karyawan, berikut ini pedoman yang dapat membantu :
- Membuat deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan praktis
- Analisa Jabatan (job analysis)
Mementukan kewajiban
dan sifat pekerjaan yang akan diisi serta ketrampilan dan pengalaman yang
dibutuhkan dari orang yang akan mengisi pekerjaan tersebut
- Deskripsi jabatan (job description)
Pernyataan tertulis
mengenai kewajiban, tanggung jawab, hubungan pelaporan, kondisi pekerjaan serta
bahan baku dan peralatan yang digunakan oleh suatu pekerjaa
- Spesifikasi jabatan (job spesification)
Suatu pernyataan
tertulis mengenai persyaratan dan karakteristik yang dibutuhkan bagi suatu
pekerjaan yang dinyatakan dalam persyaratan seperti pendidikan, keterampilan
dan pengalaman.
- Merencanakan wawancara yang efektif
- Memeriksa referensi
Memebentuk Budaya dan Struktur yang Tepat
Budaya perusahaan : adalah kode pelaksanaan tak tertulis khusus yang mengatur
tingkah laku, sikap, hubungan dan gaya suatu organisasi.
Pertumbuhan membawa perubahan dalam
gaya manajemen, strategi organisasi dan metode operasi. Pertumbuhan
menghasilkan kerumitan organisasi. Dalam periode transisi tantangan
wirausahawan adalah menyeimbangkan antara usaha-usaha mempertahankan ciri
perusahaan yang merupakan benih keberhasilan bisnis dan usaha-usaha memasukan
unsur infrastruktur yang sangat penting dalam mendukung dan menopang pertumbuhan
perusahaan.
Struktur
Enam gaya manajemen untuk memandu
perusahaan :
- Pengrajin
Wirausahawan
benar-benar menjalankan suatu pertunjukan satu orang, mereka mengerjakan
sendiri segala sesuatunya kerena pertimbangan utama mereka adalah menghasilkan
produk atau jasa berkualitas.
- Klasik
Wirausahawan klasik
memasukan orang lain tapi tidak mendelagasikan wewenang nyata kepada mereka,
wirausahawan lebih memilih mengawasi semuanya sendiri dan mengerjakan sendiri
semua tugas penting.
- Koodinator
Gaya menajemen koordinator
memberikan kemampuan kepada wirausahawan untuk menciptakan suatu perusahaan
yang agak besar dengan jumlah karyawan yang sangat sedikit. Dalam jenis bisnis
ini wirausahawan menyerahkan seporsi besar pekerjaan pada perusahaan lain
kemudian mengkoordinasikan semua kegiatan dari kantor pusat.
- Tim wirausahawan-plus karyawan
Tim
wirausahawan-plus karyawan memberikan kekuatan kepada seorang wirausahawan
kekuatan untuk menumbuhkan bisnis melampaui jangkauan gaya hanya-manager. Wirausahawan
mendelegasikan wewenang kepada karyawan kunci, tapi ia mempertahankan wewenang
pembuatan keputusan akhir dalam perusahaan tersebut.
- Kemitraan kecil
Dari pada mengelola
perusahaan sendiri, wirausahawan memilih berbagi tanggung jawab menagerial
dengan satu atau lebih mitra.
- Kongsi tim besar
Tuntutan beban kerja
pada sejumlah kecil mitra dapat secara cepat melampaui waktu dan energi yang
wirausahawan curahkan, bahkan jika mereka merupakan pemberi delegasi yang
efektif. Ketika perusahaan mencapai titik ini para manajer harus memperluas
pengalaman tim manajemen tersebut dalam menangani peningkatan tingkat tanggung
jawab yang diakibatkan dari semata-mata ukuran perusahaan saja.
- Manajemen berdasarkan tim
tim kerja arahan sendiri (self-directed work team) :
suatu kelompok
pekerja dari berbagai area fungsional suatu perusahaan yang bekerja sama
sebagai suatu unit yang sebagian besarnya tanpa pengawasan, pembuatan keputusan
dan melaksanakan tugas yang dahulu hanya dimiliki para manager. Beberapa tim
mungkin bersifat sementara, menyoroti dan menyerang semua masalah tertentu,
tapi banyak juga yang merupakan unsur permanen dari suatu struktur organisasi.
Tim ini mengelola diri mereka sendiri, melaksanakan beberapa fungsi seperti
menetapkan jadwal kerja, memasan bahan baku mentah, mengevaluasi dan membeli
peralatan, mengembagkan anggaran menerima dan memecat anggota tim, memecahkan
masalah dll. Tujuannya adalah membuat orang bekerja sama untuk melayani
pelanggan secara baik.
Tantangan dalam Memotivasi Para Pekerja
Motivasi :
Derajat upaya yang dikerahkan oleh
seorang karyawan untuk menyelesaikan suatu tugas, yang menunjukan kegiatan
kerja.
Pemberdayaan :
Proses pemberian kekuatan, kebebasan
dan tanggung jawab kepada para pekerja pada tiap tingkat organisasi untuk
mengendalikan kerja mereka sendiri, membuat keputusan dan mengambil langkah
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Rancangan Pekerjaan
Tiga strategi dalam merancang pekerjaan
:
- Perluasan jabatan (pembebanan kerja horizontal)
Jenis rancangan
pekerjaan yang menambah lagi tugas pekerjaan untuk memperluas jangkauannya. Pemikirannya
adalah membuat pekerjaan lebih bervariasi dan memungkinkan karyawan
melaksanakan suatu unit kerja yang lebih lengkap.
- Rotasi jabatan
Melibatkan pelatihan
silang karyawan. Malatih ulang karyawan sehingga mereka dapat bergerak dari
satu pekerjaan ke yang lainnya di dalam perusahaan tersebut, memberikan mereka
sejumlah besar dan beragamnya tugas untuk dilaksanakan.
- Pengayaan jabatan (pemuatan pekerjaan vertikal)
Mencakup pembentukan
motivator dalam suatu pekerjaan dengan meningkatkan fungs-fungsi perencanaan,
pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengendalian, yaitu tugas manajerial
tradisional yang dilakukan para pekerja. Gagasannya adalah mendorong tiap
karyawan menjadi seorang manajer.
Penghargaan dan Kompensasi
Sistem kompensasi bayaran atas kinerja
Sistem kompensasi di mana pembayaran
pada karyawan bergantung pada seberapa baik mereka melakukan pekerjaan mereka.
Umpan balik
Pemilik bisnis tidak hanya harus
memotivasi karyawan untuk unggul dalam pekerjaan mereka, tapi juga memusatkan
upaya mereka pada target yang tepat. Mengadakan umpan balik pada kemajuan
terhadap target tersebut akan menjadi desakan motivasi yang kuat dalam suatu
perusahaan.
- Menentukan apa yang diukur
- Menentukan bagimana mengukurnya
- Membandingkan hasil aktual dengan standar
- Mengambil tindakan untuk memperbaiki kinerja
Penilaian Kinerja
Proses mengevaluasi kinerja seorang
karyawan terhadap standar kinerja yang diinginkan. Penilain kinerja bertujuan
mencapai tiga sasaran :
- memberikan umpan balik pada karyawan tentang bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka, yang dapat menjadi sumber motivasi yang penting
- menyediakan kesempatan bagi pemilik bisnis dan seorang karyawan untuk memikirkan suatu rencana bagi pengembangan ketrampilan dan kemampuan karyawan serta untuk memperbaiki kinerjanya.
- membentuk dasar penentuan promosi dan kenaikan gaji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar